Sales and Marketing After Sales Director PT Honda Prospect Motor (HPM), Yusak Billy mengatakan terdapat beberapa faktor industri otomotif mengalami gairah yang tidak begitu positif di tahun ini.
“Faktor ekonomi global yang pertama, kemudian ada masa pemilu terus kemudian faktor ekonomi nasional juga dan NPL juga tinggi ya kadang 6 persen,” kata Yusak Billy kepada awak media di Karawang, Jawa Barat, Selasa.
Dengan begitu, perusahaan yang bergerak di jasa pembiayaan memberikan pengetatan terhadap nasabah yang hendak melakukan pembelian kendaraan baru di tahun 2024 ini.
Menurutnya, perlu adanya pembahasan lebih lanjut bersama dengan perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam hal pembiayaan, sehingga penjualan kendaraan di Indonesia bisa lebih meningkat.
“Itu yang perlu kita komunikasikan dengan badan pembiayaan, untuk lebih meringankan masyarakat dalam memiliki mobil. Kalau permintaan untuk beli mobil banyak, cuma approval ini diperketat sama mereka,” ujar dia.
Melihat data Gaikindo pada semester 1, industri otomotif mengalami penyusutan yang cukup besar sampai dengan 19,5 persen. Semester awal 2024, penjualan otomotif hanya bisa mencapai 408.012 unit dan menunjukkan penurunan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 506.427 unit pada 2023 untuk purnajual.
Sedangkan ritel, industri ini hanya berhasil mencatatkan penjualan sebanyak 431.987 unit atau turun sebesar 14 persen dari tahun sebelumnya yang berhasil mencapai 502.533 unit.
Pemerintah Kota Jakarta Utara (Pemkot Jakut) melibatkan 38 perusahaan di daerah setempat untuk menggelar Pameran Bursa Kerja di Pluit Village Mall, Penjaringan dengan potensi 1.842 lowongan kerja untuk para pengangguran di daerah itu.
“Ini ‘job fair’ (bursa kerja) kedua pada tahun ini dan membuka 1.842 lowongan pekerjaan dari 38 perusahaan,” kata Kepala Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi Kota Administrasi Jakarta Utara, Noviar Dinaryanti di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan sejumlah perusahaan ternama terlibat, termsuk Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) Jakarta Utara dan Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Jakarta Utara.
Menurut dia, bursa kerja tersebut diharapkan dapat menyerap tenaga kerja dan mengisi lowongan kerja yang tersedia.
“Kami berharap terjadi kecocokan kerja sehingga pada akhirnya terjadi penempatan tenaga kerja,” kata dia.
Ia mengatakan pameran ini akan digelar sampai Rabu (21/8) dan menargetkan sebanyak 2.000 pencari kerja melamar di acara yang berlangsung selama dua hari ini.
Sementara itu Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Sekretaris Kota Jakarta Utara, Wawan Budi Rohman mengatakan pameran bursa kerja ini memberikan peluang bagi pencari kerja untuk mendapatkan pekerjaan serta memfasilitasi perusahaan mendapatkan tenaga kerja sesuai dengan kualifikasi yang diinginkan.
Menurut dia, dengan adanya pertemuan dalam sebuah pameran ini, maka memudahkan keduanya saling bertemu, sehingga mempercepat proses penempatan.
Selain itu, pengguna tenaga kerja (perusahaan) dapat menyediakan dan menginformasikan lowongan pekerjaan serta melakukan seleksi awal untuk mencari calon tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Sedangkan pencari kerja dapat mengetahui informasi lowongan kerja yang terbaru dan memilih jenis pekerjaan yang sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya.
“Kami menyambut baik, paling tidak memberikan peluang bagi para pencari kerja sehingga dapat mengurangi angka pengangguran, khususnya di Jakarta Utara,” kata dia
Sementara Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase angka penganggur terbuka terhadap angkatan kerja cenderung turun dari tahun ke tahun.
Pada tahun 2020 angka penganggur terbuka terhadap angkatan kerja di Jakarta Utara di angka 11,79 persen dan menurun pada 2021 menjadi 9,84 persen.
Selanjutnya tren penurunan ini berlanjut di 2022 pada angka 8,04 perse
Guru besar Ilmu Politik Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, Bachruddin Ali Akhmad mengapresiasi perempuan yang berani masuk ke dalam dunia politik saat ini.
“Karena kebanyakan wanita menghindari wilayah kompetisi ini. Kecuali yang benar benar siap, bukan saja dari segi kualitas melainkan juga sebagai fighter,” kata Bachruddin dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Dia pun mencontohkan beberapa sosok perempuan yang sukses memimpin daerah, seperti Khofifah Indar Parawansa, Tri Rismaharini hingga Airin Rachmi Diany. Kemudian, pada tingkat nasional ada nama Sri Mulyani dan Retno Marsudi.
“Meski tokoh nonpolitik, tapi keduanya menteri dari kalangan teknokrat yang mampu mengimbangi kemampuan para politisi pria,” ujarnya.
Lebih lanjut, Bachruddin pun menyambut baik keberanian Erna Lisa Halaby yang berniat maju di Pemilihan Wali Kota Banjarbaru.
Ia berharap akan muncul tokoh-tokoh perempuan baru yang memimpin daerah dari kelompok perempuan, tidak hanya terkonsentrasi di Pulau Jawa saja.
“Ya sangat diperlukan tokoh-tokoh seperti mereka. Dari sekian jumlah yang semampu mereka, berapa persen yang mau berkiprah di politik? Artinya, bagi seorang wanita menurut saya, berkiprah di politik, termasuk pilihan yang berat kalau tidak dibilang nekat,” tambah Bachruddin.
Menurutnya, peran perempuan sangatlah penting di daerah. Sebab, perempuan dinilai lebih unggul dalam menyelesaikan masalah.
“Perlunya perempuan sebagai kepala daerah, terutama untuk lebih mempresure problem solving yang dihadapi kaum perempuan, yang selama kurang diperhatikan kepala daerah laki-laki. Kebijakan pemberdayaan perempuan harus diwujudkan dalam perencanaan dan penganggaran. Tidak tergantung pimpinannya laki laki atau perempuan,” pungkasnya.
Pemerintah Kabupaten Badung, Bali menyiapkan bonus senilai Rp60 juta untuk atletnya yang berhasil meraih medali emas saat membela Provinsi Bali pada ajang Pekan Olahraga Nasional XXI Aceh-Sumut tahun 2024.
“Para atlet asal Badung yang meraih medali emas pada PON tahun ini akan mendapatkan bonus sebesar Rp60 Juta, semoga ini menjadi pemantik semangat untuk para atlet dalam berjuang pada PON kali ini,” ujar Sekretaris Daerah Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa di Mangupura, Selasa.
Selain menyiapkan bonus bagi peraih medali, Pemkab Badung juga memberikan uang saku sebesar Rp6 juta untuk setiap atletnya yang akan berlaga pada ajang olahraga terbesar di Indonesia itu.
“Kami memberikan tambahan uang saku yang pada PON sebelumnya sebesar Rp5 juta, sekarang menjadi Rp6 juta sebagai komitmen untuk mendukung memotivasi para atlet,” kata Sekda Adi Arnawa.
Ia menjelaskan kontingen asal Kabupaten Badung yang memperkuat tim PON Provinsi Bali berjumlah 236 orang yang terdiri atas atlet 178 orang dan 58 ofisial, serta pelatih.
Dirinya mengapresiasi para atlet asal Badung yang akan bertanding, serta juga mengapresiasi jajaran pengurus KONI Badung yang mempersiapkan para atletnya untuk bertanding pada PON tahun ini.
“Kami mendoakan para atlet kami ini dapat mencapai target yang telah ditentukan oleh KONI Bali maupun KONI Badung,” kata dia.
Sementara itu, Ketua Umum KONI Badung Made Nariana menambahkan para atlet asal Badung akan turun di 40 cabang olahraga dari 51 cabor yang akan di pertandingan di PON tahun ini.
“KONI Bali menargetkan para atlet Provinsi Bali dapat meraih 45 medali emas, dan dari target tersebut, kami jajaran KONI Badung mengharapkan 20 emas dapat diraih oleh atlet asal Kabupaten Badung,” kata dia.
Ia mengungkapkan atlet PON Provinsi Bali baru masuk pemusatan latihan dua bulan sebelum PON, dimana pada tahun-tahun sebelumnya atlet sudah menjalani pemusatan latihan enam bulan sebelum PON.
“Kondisi ini akan menjadi tantangan khusus bagi para atlet kami yang berjuang di PON kali ini. Untuk itu kami berterimakasih kepada Pemkab Badung karena telah memberikan perhatian khusus kepada atlet di Badung,” pungkas Made Nariana.
Pengajaran bahasa kepada anak sebaiknya dilakukan melalui interaksi langsung dengan orang tua dan penutur lain, bukan dengan memutarkan video-video menggunakan perangkat elektronik saja.
Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia dr. Piprim Basarah Yanuarso Sp.A(K) mengatakan bahwa membiarkan anak belajar bahasa sendiri dengan melihat video saja berisiko menghambat perkembangan kemampuan interaksi dan bicara anak.
“Cara pengajarannya tidak tepat, anak-anak dibiarkan belajar sendiri, misalnya di YouTube. Ini akan bisa memperlambat kemampuan bicaranya,” katanya dalam acara diskusi daring bertajuk “Plus Minus Mengajarkan Bilingual pada Anak” yang diikuti dari Jakarta, Selasa.
Piprim mengatakan bahwa anak-anak membutuhkan stimulasi bahasa untuk memperbanyak kosa kata.
Menurut dia, kemampuan anak berbahasa dipengaruhi oleh stimulasi bahasa dari orang tua dan orang-orang di lingkungan sekitarnya.
Interaksi langsung dua arah antara anak dengan orang tua dan penutur yang lain, ia mengatakan, memungkinkan anak untuk menyerap bahasa dan menggunakannya.
“Kita melihat sekarang ini banyak orang tua yang mengajarkan (dengan cara) anak-anaknya diberikan gadget, dan akibatnya banyak sekali anak-anak yang mengalami keterlambatan bicara karena stimulasi yang tidak interaktif. Ini tentunya kita tidak inginkan,” katanya.
Guru besar di Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof. DR. Dr. Rini Sekartini Sp.A(K) mengatakan bahwa pengajaran bahasa asing kepada anak dengan menggunakan media seperti internet saja tidak akan efektif.
“Dari gadget itu memang wawasannya jadi lebih luas, ada anak yang bisa ngomong bahasa macam-macam, tapi dia tidak mengerti,” katanya, menambahkan, “Meniru apa yang dia dengar belum tentu paham.”
Rini menyarankan orang tua yang ingin mengembangkan kemampuan berbahasa anak secara konsisten mencontohkan penggunaan bahasa dalam kegiatan sehari-hari serta melatih anak berkomunikasi dengan orang lain.
“Itu penting sekali, karena selanjutnya kan anak ada hidup di luar rumah, sehingga harus bisa berkomunikasi dengan orang-orang di luar rumahnya, di sekolah, di tempat bermain, dan lain-lain,” kata Rini.
Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Mujiyono meminta Badan Kepegawaian Daerah (BKD) segera mengisi semua jabatan kosong di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta agar pelayanan kepada masyarakat dapat optimal.
Dia mengatakan jabatan kosong harus segera diisi oleh pejabat definitif demi meningkatkan kinerja birokrasi di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
“Terhadap permasalahan ini, Komisi A meminta segera diangkat pejabat yang definitif,” kata dia di Jakarta, Jumat.
Menurut Mujiyono, pejabat definitif bisa memacu program pembangunan yang lebih baik sehingga mewujudkan Jakarta sebagai kota bisnis berskala global.
Sebab, kata politisi Partai Demokrat itu, pejabat dengan status pelaksana harian (plh) atau pelaksana tugas (plt) tidak berwenang mengambil keputusan terhadap suatu kebijakan. Karena itu, sulit mencapai kinerja birokrasi optimal.
“Rangkap jabatan dan penjabat dengan status PLT dan PLH akan mengakibatkan tidak maksimalnya pelaksanaan program pembangunan karena adanya keterbatasan kewenangan,” tutur Mujiyono.
Sebelumnya, pada Juli lalu, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono melantik sebanyak 71 Aparatur Sipil Negara (ASN), yakni pejabat eselon II hingga IV di lingkungan Pemprov DKI termasuk Kelik Indriyanto sebagai Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI Jakarta.
Selain Kelik, ada pula Dyah Eko sebagai Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cengkareng dan Dwi Oktavia Tatri sebagai Wakil Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta.
Heru berharap agar para ASN dapat bekerja sesuai tupoksinya dan tidak terjadi saling tumpang tindih pekerjaan. Selain itu, mereka juga diharapkan bisa menjaga kredibilitas, integritas, dan profesionalitas.
“Harapannya ke depan pembangunan kota Jakarta sebagai kota global dapat terus dilaksanakan secara berkesinambungan,” kata Heru.
Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo dalam rangka memperingati HUT Ke-79 RI, mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk mengobarkan semangat dan tekad baru untuk mewujudkan Nusantara dan Indonesia yang lebih maju.
Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu, Kapolri mengatakan bahwa Indonesia telah melalui perjalanan panjang dalam mencapai kemerdekaan dan menjaga kedaulatannya.
Namun, tantangan yang dihadapi bangsa tidak akan berhenti sampai di sini saja. Menurutnya, pada era Nusantara baru, Indonesia harus mampu bergerak lebih cepat dan lebih kuat untuk menghadapi dinamika global yang terus berubah.
Gotong royong pun menjadi kunci untuk menjawab tantangan-tantangan ke depan. Bagi Kapolri, gotong royong bukan sekadar konsep, tetapi merupakan nilai luhur yang telah menjadi bagian dari identitas bangsa Indonesia. Dengan gotong royong, semua tantangan dan rintangan dapat diatasi bersama.
“Meskipun perbedaan ada di sekitar kita, tapi karya kita untuk memajukan bangsa. Meskipun keyakinan kami tidak sama, namun cinta tetap mempersatukan. Kami tidak berhenti untuk mendaki, bergandengan tangan saling melengkapi,” kata Kapolri.
Ia juga mengatakan bahwa perjalanan bangsa Indonesia belum selesai. Setiap generasi memiliki tugas dan tanggung jawab untuk melanjutkan perjuangan pendiri bangsa.
Oleh karena itu, Kapolri mengajak seluruh masyarakat untuk tetap bersatu, bekerja sama, dan saling mendukung demi mewujudkan visi besar Indonesia Maju.
“Menjaga cita-cita bersama dengan persaudaraan. Mencapai puncak tertinggi untuk jayanya nusantara,” ucapnya.
Pada akhir ucapannya, ia menyampaikan ucapan selamat atas bertambahnya usia Republik Indonesia.
“Selamat ulang tahun ke-79 Republik Indonesia. Nusantara baru, Indonesia Maju,” ujarnya.
Tidak perlu berangkat berperang mengangkat senjata, apalagi hingga mengorbankan nyawa. Generasi kiwari tinggal menikmati kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para pendahulu. Tugas kita tinggal mengisinya dengan hal-hal berarti. Tidak harus para pejabat, pun mereka yang berpangkat, semua dari kita bisa berkontribusi untuk bersama mewujudkan Indonesia mulia, lebih dari sekadar merdeka.
Hari ini 17 Agustus 2024, usia negara kita telah mencapai 79 tahun. Usia yang cukup matang, namun bukan berarti kita boleh ongkang-ongkang karena merasa semua sudah aman. Peperangan yang lebih dahsyat justru tengah kita hadapi dan mungkin akan terus berkembang dalam berbagai versi.
Antara kemajuan zaman dan tantangan yang menyertai selalu sejalan dan beriringan, seperti kemajuan teknologi digital yang ternyata memunculkan sisi gelap berupa maraknya perjudian daring dan modus tipu-tipu yang ikut berkembang kian canggih. Juga pesatnya pergaulan global yang mengundang penjajahan versi baru, karena kita terlalu ramah menerima kedatangan budaya dan produk asing.
Bergaul secara global adalah keniscayaan zaman, namun ada aspek nasionalisme yang berada di tepi jurang. Terlebih angkatan remaja yang masih mudah ternganga oleh pesona para idola negara lain, dan serta-merta bersikap menghamba kepada mereka. Menggandrungi produk hiburan asing tidak terasa telah membuat seni budaya dalam negeri bagai anak tiri.
Para promotor yang cuma fokus berpikir dari aspek bisnis terus ketagihan mengundang para selebritas asing karena penjualan tiket berapa pun mahalnya selalu ludes terjual. Beruntung masih banyak yang memiliki kesadaran untuk menggalang keberpihakan pada budaya milik sendiri. Itulah salah satu perang gaya baru, membendung segala yang datang dari luar, baik budaya maupun suatu produk.
Apa pun yang berasal dari asing dan keberadaannya mendominasi di dalam negeri, bisa dikatakan sebagai penjajahan terselubung yang perlu kita perangi dengan semangat nasionalisme.
Untuk menyegarkan kembali nasionalisme dan mengingatkan konsep merdeka, kita bisa putar lagi pidato Presiden Soekarno pada peringatan 17 Agustus 1964 ketika sang proklamator menyampaikan gagasan Tri Sakti. Disebutkan bahwa makna merdeka itu ialah Berdaulat dalam politik, Berdikari dalam bidang ekonomi, dan Berkepribadian dalam kebudayaan.
Masih terkait kedaulatan, ada pula kata bijak Bung Karno yang layak dicamkan, “Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka”.
Saat merayakan hari kemerdekaan, kenangan kita kontan melayang tertuju pada para tokoh pendiri bangsa yang telah mendobrak gerbang kemerdekaan. Jangan lupa dan perlu kita ketahui juga tokoh pergerakan yang telah merintis pondasi negara ini, jauh sebelum itu.
Tersebutlah dokter Soetomo yang hidup pada rentang tahun 1888 hingga 1938. Ajaibnya, pada masa itu, ketika kemerdekaan belum kita peroleh, tokoh pergerakan kelahiran Nganjuk, Jawa Timur, itu sudah sibuk membangun pondasi sosial ekonomi, selain kampanye mengobarkan kesadaran dalam berbangsa dan bernegara.
Menurutnya, pembangunan ekonomi untuk menyejahterakan rakyat tidak bisa menunggu nanti-nanti sampai kemerdekaan dapat direbut. Kesejahteraan, termasuk akses pendidikan dan layanan kesehatan adalah kebutuhan dasar masyarakat yang mendesak untuk diperjuangkan pemenuhannya, meski dalam situasi terjajah.
Pendiri pergerakan Budi Utomo itu mencita-citakan terwujudnya Indonesia mulia, yaitu bangsa yang bermartabat, berpendidikan, sehat dan sejahtera. Sebuah angan-angan yang melampaui zaman, karena, kala itu, untuk bisa merdeka saja masih mimpi.
Jangan bersedih karena anda bukan orang sehebat Soetomo, Bung Karno, Bung Hatta, Bung Tomo dan bung-bung yang lain atau RA Kartini, Cut Nyak Dien, Martha Christina Tiahahu, Laksamana Malahayati, serta sederet pemberani lainnya.
Kesempatan menjadi pahlawan bukan hanya terbuka selama masa penjajahan fisik, seperti zaman pendudukan Belanda dan Jepang. Di setiap zaman melahirkan tantangan besar yang mengundang para anak bangsa untuk menghadapi dan menaklukkannya.
Peperangan tidak otomatis hilang, usai duo Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan. Terkini, perang apa saja yang tengah kita hadapi? Perang terberat saat ini adalah melawan korupsi dan judi, dua penyakit yang sama-sama akut, hingga merusak sendi-sendi kehidupan. Selainnya, ada tantangan tersendiri dalam melindungi seni budaya dan beragam barang produksi dalam negeri. Menangi beragam peperangan itu sesuai kapasitas dan kompetensi yang kita miliki. Dari situ kita berpeluang menjadi pahlawan.
Untuk menjadi pahlawan memang harus mampu melakukan hal hebat yang luar biasa, tetapi tidak perlu mengkhayal sesuatu yang di luar jangkauan. Semisal, bila kita warga masyarakat biasa tidak harus bisa menangkap koruptor atau bandar judi kelas kakap, biarlah itu menjadi tugas aparat penegak hukum.
Menjadi pahlawan, secara sederhana mungkin dapat digambarkan seperti ini. Apa yang menjadi tugas, pekerjaan atau hobi kita, lakukan sehebat mungkin melampaui apa yang orang-orang pada umumnya mampu lakukan. Kata “melampaui” perlu digarisbawahi, karena jika kemampuan kita hanya seperti rata-rata orang lain, berarti kita biasa saja dan tidak ada yang istimewa.
Contoh Slamet Riyadi, guru Matematika SMP Negeri 4 Tengaran Satu Atap, Salatiga, Jawa Tengah, yang mengharumkan nama bangsa karena berhasil terpilih mengikuti program Honeywell for Educators at Space Academy (HESA). Ia bersama enam guru terpilih lainnya dikirim ke Space Academy, akademi antariksa di Hunstville, Alabama, AS. Mereka menjalani pelatihan ilmu STEM (Sains Technology Engineering/Teknik, Matematika) selama sepekan dan pelatihan fisik oleh astronaut NASA dan berkesempatan melakukan simulasi layaknya astronaut sesungguhnya.
Atau dari hobi juga bisa membuka jalan untuk menjadi pahlawan. Misalnya hobi olahraga bulu tangkis, renang, senam, atau lainnya yang ditekuni dengan sungguh-sungguh sampai menjadi atlet berpretasi, dikirim ke ajang pesta olahraga dunia dan pulang memboyong medali. Dari hobi, kita mengukir prestasi dan mengharumkan nama bangsa.
Selain itu, “perubahan” menjadi kata kunci lain yang dapat mengantar kita menjadi pahlawan. Jadilah pelopor, menginisiasi sebuah gerakan yang menghasilkan perubahan besar, seperti Swietenia Puspa Lestari, pendiri Divers Clean Action (DAC) dan Yayasan Penyelam Lestari Indonesia, yang menyelamatkan ekosistem laut dari pencemaran sampah plastik. Setelah 7 tahun berlalu, yayasan yang awalnya hanya berupa komunitas, sekarang telah memiliki banyak cabang yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Berkat kepeloporannya, perempuan asal Bogor, Jawa Barat, lulusan Teknik Lingkungan Institut Teknologi Bandung (ITB), itu pernah masuk dalam daftar “30 Under 30” Forbes Asia tahun 2020.
Dalam bidang apa pun berkiprah, selalu membuka kesempatan untuk kita menghebat dengan membabat segala determinasi, baik natural maupun eksternal, hingga kelak layak disebut sebagai pahlawan.
Indonesia hari ini berulang tahun ke-79, doa terbaik untuk ultah adalah tidak sekadar berumur panjang, melainkan juga harus mulia. Bagaimana RI mencapai kemuliaan amat bergantung pada seberapa keras upaya anak-anak bangsanya.
Hari ini berlangsung upacara 17 Agustus yang perdana di Ibu Kota Nusantara (IKN). IKN menjadi kado terindah pada ultah ke-79 RI, mari beri apresiasi kepada segenap putra-putri bangsa yang telah mengerahkan ikhtiar terbaiknya dalam mewujudkan ibu kota baru Indonesia.
Bagi yang belum memiliki kontribusi, setidak-tidaknya tidak mencela mega karya anak bangsa itu. Selamat menyongsong “Nusantara baru, Indonesia maju”, Merdeka!
Pemerintah Kecamatan Belakang Padang menjadikan peringatan HUT Ke-79 RI sebagai momentum untuk meningkatkan perekonomian masyarakat lokal dengan menggelar pesta rakyat yang terdiri atas beberapa perlombaan serta atraksi budaya.
Camat Belakang Padang Ahmad Hanafi ditemui usai upacara 17 Agustus di Lapangan Upacara Belakang Padang, Sabtu, mengatakan ada sekitar 30 perlombaan yang dihelat menjelang dan saat peringatan 17-an.
“Totalnya hampir 30 kegiatan dilaksanakan. Motivasi kami melaksanakan pesta rakyat ini mau meningkatkan ekonomi masyarakat Belakang Padang pada khususnya, dan wilayah sekitar pada umumnya,” kata Hanafi.
Pesta rakyat Agustus-an ini, kata dia, sudah dimulai rangkaiannya sejak akhir Juli untuk kegiatan olahraga yang memakan waktu panjang, seperti pertandingan bola voli, bola kasti dan sebagainya.
Sementara pesta rakyat yang memerlukan waktu singkat digelar dari 10 sampai 17 Agustus 2024, seperti lomba Joget Lambak, Pop Yeye, karauke berpasangan, fashion show janda, tari kreasi, busana kreasi merah putih, lomba balapan becak, dayung perahu, dan sebagainya.
Selain itu, juga digelar lomba yang sudah menjadi tradisi masyarakat di pulau terdepan Indonesia yang berhadapan dengan Singapura, yakni sampan layar.
Sampan layar menjadi tradisi masyarakat pesisir yang dilestarikan oleh Pulau Belakang Padang saat 17 Agustus, tidak hanya diikuti oleh masyarakat lokal, tetapi juga masyarakat melayu dari Singapura dan Malaysia.
Namun untuk tahun ini, kata Hanafi, masyarakat Singapura dan Malaysia yang datang hanya untuk menonton, tidak ikut sebagai peserta.
“Kawan-kawan dari Singapura mengingat karena usia, mereka hanya datang untuk menonton dan meramaikan saja. Sampai sore semalam berbaur dari kawan-kawan Malaysia, Singapura mendukung kegiatan sampan layar boat race, dan kolek,” ujarnya.
Lomba sampan layar ini diikuti 30 peserta yang datang dari berbagai pulau, seperti Pulau Karimun, Bulang, dan Galang. Sedangkan kolek atau boat race diikuti 16 tim saja.
Kementerian Pariwisatadan Ekonomi Kreatif melihat industri kuliner di Tanah Air memiliki peluang untuk menembus pasar global, menyusul lima produk kuliner Indonesia diakui UNESCO sebagai warisan budaya tak benda.
Lima kuliner itu tentunya akrab di telinga masyarakat Indonesia, yakni rendang (Padang, Sumatera Barat), pempek (Palembang, Sumatera Selatan), nasi uduk, gabus pucung, dan sayur besan (Betawi, Jakarta). Bahkan sayur besan sendiri sudah jarang didengar di kalangan generasi muda.
Terkait hal itulah pemerintah dan sektor swasta kerap menyelenggarakan festival kuliner makan tradisional, dengan tujuan untuk mengenalkan kepada masyarakat, termasuk ke sejumlah negara.
Bahkan Staf Ahli Menteri Bidang Inovasi dan Kreativitas Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Restog Krisna Kusuma mendorong agar kekayaan kuliner Nusantara ini lebih sering diperkenalkan ke luar negeri.
Seperti piza, makanan asal Italia yang sudah mendunia, termasuk di Indonesia. Sehingga tidak ada salahnya kuliner dengan potensi lokal juga dikenalkan di dunia. Harapannya semakin banyak kuliner Indonesia yang digemari di luar negeri, tentunya ikut mendongkrak devisa di dalam negeri.
Hanya saja, ada sejumlah persyaratan agar kuliner tradisional yang diproduksi kalangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang digarap secara turun temurun bisa diterima seluruh masyarakat Indonesia. Rasa tentu hal yang utama, selain itu kebersihan, higienis, kemasan, dan info kandungan bahan pangan.
Harus diakui kuliner Nusantara, saat ini sangat berkembang dan beberapa dikenal sebagai kuliner pinggir jalan atau street food. Bahkan, beberapa menjadi viral di kalangan masyarakat lokal, sehingga masyarakat rela antre untuk menikmati sepiring makanan atau secangkir minuman.
Hanya saja, beberapa pengusaha kuliner yang awalnya viral terkadang tidak mampu mempertahankan eksistensinya, sehingga sulit untuk berkembang. Selain itu, ada juga yang justru mampu melejit, bahkan mengembangkan sejumlah cabang. Dalam konteks ini, bimbingan, tentunya, sangat dibutuhkan.
Pemerintah DKI Jakarta memiliki wadah JakPreneur untuk menampung kalangan UMKM, khususnya di bidang kuliner, yang diberi ruang untuk konsisten dan berkembang. Bahkan, untuk meningkatkan kemampuan secara berkala, Pemprov DKI Jakarta menyelenggarakan bazar yang mengenalkan produk-produk UMKM kepada masyarakat.
Tidak hanya itu, seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) juga diwajibkan untuk memanfaatkan UMKM JakPreneur dalam setiap kegiatannya. Sebagai contoh untuk kegiatan rapat, jamuan tamu, dan hal lainnya, diwajibkan untuk memakai produk UMKM binaan.