
Direktur Imparsial Ardi Manto di Polda Metro Jaya
Direktur Imparsial, Ardi Manto, menjadi korban serangkaian aksi teror yang diduga sebagai bentuk intimidasi terhadap kerja-kerja pembela hak asasi manusia. Ardi bersama Tim Advokasi untuk Keadilan langsung melaporkan kejadian ini ke Polda Metro Jaya.
Ardi menjelaskan, aksi teror ini mulai dirasakannya sejak Desember 2024. Namun, eskalasi terjadi pada 20 Agustus 2025 ketika akun WhatsApp pribadinya diretas.
“Peretasan akun Instagram kantor (@imparsial) terjadi pada Juli, kemudian berlanjut dengan peretasan dan pengambilalihan akun WhatsApp saya pada 20-28 Agustus 2025,” ujar Ardi kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Selasa (9/9/2025).
Tak berhenti di situ, Ardi juga mengalami perusakan kendaraan dan pencurian dokumen milik Imparsial. Peristiwa itu terjadi pada 8 September 2025 di kawasan Jatiasih, Kota Bekasi, saat ia singgah di sebuah rumah makan.
“Dokumen itu berisi aktivitas kegiatan yang kalau jatuh ke tangan pencuri tidak ada gunanya. Tapi jika dimanfaatkan pihak yang ingin melemahkan kerja kami, bisa menjadi masalah,” jelas Ardi.