Menteri Pertahanan (Menhan) dan presiden terpilih Indonesia, Prabowo Subianto, mengungkapkan potensi ketegangan global dalam rapat kerja (raker) dengan Komisi I DPR RI, Rabu. Hal ini terjadi saat sejumlah konflik di dunia mulai muncul.
Dalam pernyataannya, Prabowo menyebut dunia saat ini dalam keadaan yang tidak baik-baik saja. Ia menyebut ada suatu tegangan yang sangat-sangat runcing yang masih sangat jauh dari Indonesia tapi dapat menjadi sangat berpengaruh bagi negara.
“Para pakar-pakar strategi dunia mengatakan bahwa kita sekarang berada dalam kondisi yang sangat mendekati kemungkinan pecahnya Perang Dunia ke-3 (PD 3) Kalau pecah PD 3, akan terjadi perang nuklir,” ujar mantan Danjen Kopassus itu dalam forum tersebut, dilihat CNBC Indonesia di laman YouTube TV Parlemen, Kamis (26/9/2024).
Ia mengatakan bahwa dalam sejarah dunia, perang dunia seperti PD 1 dan PD 2 seringkali tidak begitu diramalkan bahkan diremehkan. Namun sejumlah tanda-tanda yang muncul sebenarnya dapat menimbulkan perkiraan bahwa perang besar seperti itu bisa muncul kembali.
“Sejarah menunjukkan bahwa kalau ada dua atau tiga kekuatan yang ingin memaksakan kehendaknya, perang itu meletus,” tegasnya.
“Kita melihat juga situasi saat ini di Palestina, juga mendekati suatu perang yang sangat dahsyat,” tambahnya.
Maka itu, ia terus meminta agar Indonesia harus kuat untuk menjaga diri. Ini disebabkan kepemilikan Indonesia atas sumber daya alam yang luar biasa sehingga tidak menjadi arena yang diperebutkan bangsa-bangsa lain.
“Kekayaan ini menjadi incaran bangsa-bangsa lain,” tuturnya.
Ketegangan yang melibatkan kekuatan besar dunia akhir-akhir ini terus memuncak. Di Eropa, perang Rusia-Ukraina telah menyeret Amerika Serikat (AS) dan sekutunya dalam potensi perang nuklir dengan Moskow.
Di Timur Tengah, Israel masih terus memperluas serangannya dari Gaza Palestina ke wilayah Lebanon untuk menumpas milisi Hizbullah. Pertempuran ini diramalkan dapat memicu perang besar di kawasan Arab itu, dengan sejumlah ahli memperkirakan keterlibatan Iran.