BRI Borong 4 Penghargaan di Malam Apresiasi Emiten 2024

BRI

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk kembali mendapatkan apresiasi atas kinerja keuangan yang tumbuh berkelanjutan. Bank bersandi BBRI ini mendapatkan 4 penghargaan, yakni sebagai Main IndexHigh DividendHigh Growth, dan High Market Capitalization pada ajang Malam Apresiasi Emiten 2024.

Keempat kategori ini merepresentasikan kinerja pertumbuhan laba, nilai kapitalisasi pasar (market capitalization/market cap), dan yield dividen dalam lima tahun terakhir.

Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan bahwa penghargaan tersebut didedikasikan untuk seluruh Insan BRILian atau pekerja BRI. Pihaknya memberikan apresiasi kepada Insan BRILian karena memberikan kontribusi optimal kepada perusahaan.

“Penghargaan ini dicapai atas kontribusi dan kerja keras Insan BRILian sehingga kinerja BRI tetap mampu tumbuh berkelanjutan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (4/8/2024).

Ia melanjutkan, BRI sebagai bank dengan jaringan terluas di Indonesia terus berinovasi dan menjalankan transformasi secara berkelanjutan.

Adapun market cap BRI tercatat Rp709,30 triliun pada akhir Juli 2024, tertinggi di antara bank BUMN lainnya. BRI mencatat pertumbuhan laba 11,8% dalam lima tahun terakhir dan rata-rata imbal dividen (average dividend yield) sebesar 4,60% dalam lima tahun ini.

Dari sisi kinerja, secara konsolidasian BRI berhasil mencetak laba Rp 29,90 triliun pada Triwulan II-2024.

Sunarso mengatakan, kinerja positif BRI Group tersebut tak terlepas dari pertumbuhan penyaluran kredit dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang tumbuh double digit.

“Hingga akhir Triwulan II-2024, penyaluran kredit BRI tercatat Rp 1.336,78 triliun atau tumbuh 11,20% year on year (yoy). Segmen UMKM masih mendominasi penyaluran kredit BRI, dengan porsi mencapai 81,96% dari total penyaluran kredit BRI, atau sekitar Rp 1.095,64 triliun,” ujarnya.

Pertumbuhan kredit tersebut diikuti dengan penyaluran kredit yang selektif dan prudent sehingga Perseroan mampu menjaga kualitas kredit yang disalurkan.

Lalu Rasio Loan at Risk (LAR) tercatat membaik atau turun, dari semula 14,94% pada akhir Triwulan II 2023 menjadi 12,00% pada akhir Triwulan II 2024. Sementara itu, rasio kredit bermasalah (NPL) terjaga di kisaran 3,05% dengan rasio NPL coverage berada pada level yang memadai sebesar 211,60%.

Dari sisi pendanaan, DPK BRI tercatat tumbuh 11,61% yoy menjadi sebesar Rp 1.389,66 triliun. Dana Giro dan Tabungan (CASA) tumbuh 7,66% yoy menjadi Rp 877,90 triliun.

https://calling88.store

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*