Iran telah mengirimkanĀ rudal balistik jarak pendek Fath-360 ke Rusia yang dituduh oleh Washington dikirim ke Rusia untuk digunakan melawan Ukraina. Namun, Iran tidak menyertakan peluncur bergerak dalam pengirimannya.
Hal ini menimbulkan keraguan mengenai kapan atau apakah senjata tersebut akan berfungsi penuh, menurut tiga sumber yang mengetahui masalah tersebut, termasuk seorang diplomat Eropa, pejabat intelijen Eropa, dan pejabat Amerika Serikat (AS).
Dilansir Reuters, Minggu (22/9/3034), seorang pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan bahwa Iran belum mengirimkan peluncur pada saat pengumuman AS tentang pengiriman senjata tersebut.
Sumber lain dari intelijen Eropa menambahkan bahwa mereka tidak mengharapkan Iran untuk menyediakan peluncur. Hingga saat ini, belum ada kejelasan mengenai alasan Iran tidak menyertakan peluncur tersebut dalam pengiriman rudal.
Menurut dua pakar yang diwawancarai oleh Reuters, ada beberapa alasan mengapa peluncur tidak disertakan. Salah satu alasan potensial adalah bahwa Rusia mungkin berencana untuk memodifikasi truknya sendiri guna meluncurkan rudal tersebut, seperti yang dilakukan oleh Iran.
Selain itu, dengan tidak mengirimkan peluncur, Iran mungkin sedang membuka ruang untuk negosiasi baru dengan kekuatan Barat terkait ketegangan yang sedang berlangsung.
Fabian Hinz, seorang ahli rudal Iran dari International Institute for Strategic Studies, menjelaskan bahwa rudal balistik memerlukan peluncur yang dirancang khusus agar dapat diluncurkan dengan efektif.
Salah satu alasan Iran tidak mengirimkan peluncur mungkin karena truk sipil yang dimodifikasi oleh Iran tidak cukup kuat untuk beroperasi di medan berat selama musim dingin Ukraina yang keras. Iran diketahui memodifikasi truk-truk komersial seperti Mercedes untuk menjadi peluncur rudal yang mudah disamarkan.
Namun, truk ini dianggap tidak cukup mampu untuk menghadapi kondisi sulit di Ukraina.
David Albright, mantan inspektur nuklir PBB, juga mengatakan bahwa ketidakmampuan truk komersial untuk beroperasi dalam kondisi medan yang berat bisa menjadi alasan Iran menahan pengiriman peluncur. Menurutnya, Rusia mungkin akan memodifikasi kendaraan militernya sendiri untuk peluncuran rudal ini.
Kekuatan Rudal Fath-360
Pengiriman rudal Fath-360 oleh Iran ke Rusia telah menambah tantangan bagi Ukraina dalam mempertahankan wilayahnya. Rudal ini memiliki kecepatan yang sangat tinggi, mencapai empat kali kecepatan suara saat mendekati target, sehingga lebih sulit untuk dicegat.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyatakan pada 10 September bahwa rudal tersebut kemungkinan akan digunakan Rusia dalam beberapa minggu di Ukraina. Ia juga memperingatkan bahwa rudal ini dapat mengancam keamanan Eropa karena memungkinkan Rusia untuk menghemat persenjataan mereka untuk digunakan di luar garis depan.
Dengan jangkauan hingga 121 kilometer, Fath-360 dianggap sebagai senjata yang ampuh dan dapat memperburuk situasi di medan perang. Namun, tanpa peluncur yang sesuai, pertanyaan tetap ada mengenai efektivitas pengiriman ini dalam jangka pendek.