dilaporkan mengirimkan pesawat perangnya ke Beirut, Selasa waktu setempat.
Jet tempur itu terbang rendah sekitar 30 menit di langit ibu kota Lebanon tersebut. Ini menyebabkan suara menggelegar bak bom sonik di kota itu.
“Pesawat militer Israel yang terbang rendah memecahkan penghalang suara di atas Beirut pada hari Selasa menjelang pidato kepala Hizbullah Hassan Nasrallah,” muat Kantor Berita Nasional Lebanon (NNA) mengutip sumber keamanan, dikutip Rabu (7/8/2024).
“Sumber keamanan mengatakan pesawat Israel terbang pada ketinggian yang sangat rendah,” muatnya.
Mengutip The Standard, ledakan keras pesawat tersebut juga membuat membuat orang-orang di kota berlarian mencari perlindungan. Saksi mata mengatakan pesawat itu dapat dilihat dengan jelas dengan mata telanjang.
“Saat pesawat Israel terbang rendah di atas Beirut, orang-orang di sebuah kafe di distrik Badaro berhamburan saat suara itu bergema di seluruh kota,” tambah laman itu lagi.
Sementara itu, Hizbullah mengatakan Israel yang memilih eskalasi. Pemimpinnya Nasrallah kembali mengungkit hukuman tegas bagi Israel dalam pidatonya tak lama setelah serangan jet perang Tel Aviv itu.
“Israel memilih eskalasi dengan melakukan pembunuhan,” kata Nasrallah menunjuk Israel sebagai dalam tewasnya Komandan Hizbullah, Fuad Shukr di Beirut diikuti pembunuhan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran, Iran.
“Tanggapan Hizbullah akan kuat dan efektif, dilakukan sendiri atau dalam koordinasi dengan anggota lain dari poros perlawanan,” tambahnya menyebut kelompok-kelompok di Arab yang yang didukung Iran.
“Kami akan menanggapi, tetapi dengan pertimbangan dan kehati-hatian. Israel menunggu tanggapan kami adalah bagian dari hukuman.”
Ketegangan antara Israel dan kelompok yang didukung Iran itu berada pada tingkat tertinggi sejak kedua pihak memulai serangkaian pertukaran terbatas pada bulan Oktober, seiring pecahnya perang Gaza. Ini telah menyebabkan ribuan orang mengungsi di kedua sisi perbatasan Israel-Lebanon.
Saat ini sejumlah negara juga telah memberi peringatan perjalanan (travel warning) ke warganya di Lebanon. Tak hanya Lebanon, banyak negara juga meminta warganya menjauhi Israel dan Iran.